cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edutech
ISSN : 08521190     EISSN : 25020781     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Edutech adalah jurnal majalah ilmiah di Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terbit sebanyak tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni, dan Oktober. Semua artikel yang dikirim melalui proses peer review double blind dan ulasan editor sebelum di publikasikan.Jurnal Edutech atau kepanjangan dari Educational Technology ini menerima artikel tentang pendidikan, teknologi pendidikan dan komunikasi
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN" : 9 Documents clear
KARINDING : PERUBAHAN PERAN NAYAGA ALAT MUSIK BUHUN MELALUI SENI PERTUNJUKAN A, Mirna Nur Alia
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7113

Abstract

Abstract. The purposes of these research is to study the change of nayaga’s role buhun music instruments through arts performance. Social role is what society or other group members expect someone to behave in accordance with their social status, makes an individual sometimes have different roles in life, either in society, peer groups or their families. This research used the qualitative approach with descriptive analysis as its methods to describe each role from a cer-tain members in karinding groups outside their activity as a musician, and then data that result-ed from this research would be analyzed using one of Erving Goffman’s theories which called dramaturgy. The research results showed that the role of a member of the musical group ka-rinding in a family environment tend to be change. For individuals who already have families tend not to make the role in his group as the main livelihood, so they have another profession outside the group to be able to support the needs of family life. While for some other members who have a title as a child in their family environment, choose to concentrate in his education as a student. Time management and adaptability when running a role is one thing to note, that in the exercise of its role can be performed optimally.Abstrak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji perubahan peran nayaga alat musik buhun karinding melalui seni pertunjukan. Peran sosial merupakan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat atau anggota kelompok lainnya terhadap seorang individu sesuai dengan status sosialnya, membuat seseorang terkadang memiliki berbagai peran dalam kehidupannya, baik masyarakat, kelompok ataupun keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan peranan yang dimiliki oleh setiap individu diluar kelompok musik karinding, hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan kajian sosiologi dengan teori dramaturgi dari Erving Goffman. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran anggota kelompok musik karinding cenderung berubah. Bagi individu yang telah memiliki keluarga cenderung tidak menjadikan peran dalam kelompoknya sebagai mata pencaharian utama, oleh sebab itu mereka memiliki profesi lain di luar kelompok untuk dapat menunjang kebutuhan hidup keluarga. Sementara bagi sebagian anggota lainnya masih memprioritaskan pendidikannya sebagai pelajar dengan status seorang anak dalam keluarga. Ma-najemen waktu dan penyesuaian diri ketika menjalankan suatu peran merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, agar dalam pelaksanaan perannya dapat dilakukan secara maksimal.
MULTIMEDIA BERBASIS PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN PLH UNTUK MEMBANGUN KESADARAN SISWA Rachman, Indriyani
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7108

Abstract

Abstract. Environmental education ( PLH) is a learning material that must be studied by all students of various levels of school, particulary for those at the elemen-tary school students. Cutrrently, in some cities in Indonesia, the PLH is a field of incor-porated study in the local content curriculum, while in some cities the PLH is an inte-grated material with other subjects. In delivering the message, the PLH has to be pro-vided in an interesting format. This is a big challenge for those who teach of PLH. This Paper is using the PBL learning method, where students are presented with various problems, discussion, and find solution. This research examines PBL learning method with learning form using several media. This learning test was conducted in 2 big cit-ies: Balikpapan and Bandung. Trial of multimedia usage on learning PLH, teacher give one problem, then student invited to know directly about the problem, then discus-sion and conclusion. At the end of learning activities, students were given a question-naire and interview. The final result shows that the students can understand the materi-al conveyed with maximum on learning PLH.Abstrak. pendidikan lingkungan hidup merupakan materi pembelajaran yang wajib di pelajari oleh seluruh siswa berbagai tingkatan sekolah. Terutama untuk siswa sekolah dasar. Pada saat ini, di beberapa kota diIndonesia, mata pelajaran PLH merupa-kan bidang studi yang tergabung pada kurikulum muatan local, tapi dibeberapa kota PLH bukan merupakan mata pelajaran, tetapi merupakan materi yang terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya. Yang menjadi masalah saat ini adalah bagaimana pengajar dapat mengemas pembelajaran pendidikan lingkungan hidup menjadi hal yang menarik dan dapat menyampaikan pesan kepada para siswa. Bila hanya mengandalkan pembelajaran dengan metoda tradisional, dimana siswa mendengarkan guru men-erangkan, Tanya jawab dan test, menjadi sebuah pelajaran yang tidak menarik. Tetapi dengan metoda pembelajaran PBL, yang dimana siswa disuguhkan sebuah masalah, kemudian memikirkan masalah tersebut dan mencari solusinya maka kegiatan pembela-jaran PLH akan menjadi sangat menarik. Penelitian ini meneliti methode pembelajaran PBL dengan bentuk pembelajaran menggunakan beberapa media. Ujicoba pembelaja-ran ini dilakukan di 2 kota besar, yaitu Kota Balikpapan dan Kota Bandung. Ujicoba penggunaan multimedia pada pembelajaran PLH, guru memberikan satu masalah, kemudian siswa-siswa diajak mengenal secara langsung tentang masalah tersebut, lalu diskusi dan mengambil kesimpulan. Akhir pembelajaran, siswa diberikan angket dan
ANALISIS WACANA ISU PENDIRIAN PT. JLO DI MEDIA ONLINE DAN TREATMENT MEDIA RELATIONS PT. JASA MARGA Widawati, Icha Bella; Zubair, Feliza; Priyatna, Centurion C.
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7109

Abstract

Abstract. discourse Analysis of Coverage in the Online Media Liputan6.com. Regarding to Establishment Issue of New Subsidiary PT. Jasa Layanan Operasi ( PT . JLO ). The research is about coverage analysis to see the implementatiom issue management through me-dia relations activations at online media by Jasa Marga’s Public Relations Officer. This study aims to determine the discourse analysis of coverage regarding to establishment issue of new subsidiary PT. JLO in the online media and to see how Jasa Marga’s public relations of-ficer exercises issue management through media relations activations to handle the issues. Using the discourse analysis method with Halliday model of analysis. The results showed that the discourse in the news are based on fact that really happened. News content is served with a different point of view and very objective. The Media shows its position as a netral posi-tion between two sides of subjects, objective, and reporting the truth to the public. it shows that media relations activations is not bring much influence to the emerging issues and nega-tive news in the media. The conclusion of this study is the coverage was experiencing news balance between negative tone and positive tone after PRO did the media relations activations. But does not eliminate the negative news regarding the issue of the establish-ment of a subsidiary JLO.Abstrak. artikel ini merupakan sebuah analisis wacana pemberitaan di Media Online Liputan6.com mengenai Isu Pendirian Anak Usaha Baru PT. Jasa Layanan Operasi (PT. JLO) serta melihat Implementasi Manajemen Isu Melalui Media Relations pada Media Online yang Dilakukan Oleh Humas Jasa Marga dengan. Penelitian ini bertujuan untuk menge-tahui analisis wacana dari Informasi pemberitaan mengenai isu pendirian anak usaha baru Jasa Marga, PT. Jasa Layanan Operasi (JLO) di media online Liputan6.com dan melihat bagaimana manajemen isu melalui kegiatan media relations dilakukan untuk mengatasi isu pendirian PT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis wacana dengan model dari M.A.K. Halliday. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana dalam beri-ta berisikan fakta – fakta yang benar terjadi, walaupun dengan tone yang berbeda-beda, positif-negatif-netral. Konten berita yang disajikan dari media online ini memiliki sudut pandang yang berbeda – beda dan objektif. Media menunjukkan posisinya sebagai posisi yang netral, ob-jektif, dan pelapor kebenaran kepada khalayak, sehingga menunjukkan upaya media relations yang dilakukan oleh humas Jasa Marga tidak begitu membawa pengaruh banyak terhadap berkembangnya isu dan pemberitaan negatif yang dimuat. Kesimpulan dari penelitian ini ada-lah pemberitaan mengalami keseimbangan tone antara positif dan negatif setelah dilakukannya upaya media relations, namun tidak menghilangkan pemberitaan negatif mengenai isu pendirian anak usaha JLO.
PEMAHAMAN GURU IPA DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAP) Keliat, Natalia Rosa
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7110

Abstract

Abstract. This researchs were conducted in Salatiga primary high school, Central Java and the subject of were taken from 23 science teachers which used interview and observation tech-niques. The aim of this study was firstly, to assess learning strategies of science in Salatiga prima-ry high school, and secondly to assess the obstacles and constraints that faced the science teach-ers in the implementation of learning strategies in the classroom. Further more the percentage of the understanding and application of mind map model, and also to assess the obstacles and con-straints in the implementation of mind map in the classroom. Data were analyzed by using de-scriptive qualitative method. The results showed that the percentage of science teachers using discussion methods are 78.26%, 21.74% by concept maps, 30.43% by demonstrations, 39.13% by lectures, 34.78% using mind map respectively by other strategies such as card games, quiz, pro-ject based learning, discovery, problem based learning, contextual teaching learning, and inquiry is 43,8%. Teachers faced difficulty to allocate the time in the classroom because students who had lower levels of cognitive abilities require a longer time to understand the strategies in the class-room. The percentage of teachers using mind map in teaching only reach at 34.78%, while 65.22% teachers still not applying yet. Results of interview which were conducted approximately 47.83% to the teachers who understand the learning mechanisms model of mind map, and 52.17% did not understand the principles of learning using mind map. However, in its application in the classroom teachers face some problems, for example, it is take time to implemented, and the other subjects difficult to finished on time. More over, other constraints that faced are the students still have difficulty in making mind map because lack of exercise, as well as students who are already familiar with the habit pattern of teacher using teaching center.Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Salatiga, Jawa Tengah dengan subjek penelitan adalah guru bidang studi IPA yang berjumlah 23 orang dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendata strategi pembelajaran IPA yang dilakukan guru SMP Kota Salatiga, kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran di kelas, persentase pemahaman dan penerapan mind map oleh guru IPA SMP Kota Salatiga, serta kendala dalam melaksanakan strategi mind map di kelas. Analisis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan persentase guru IPA yang menggunakan strategi diskusi mencapai 78.26%, peta konsep 21,74%, demonstrasi 30,43%, ce-ramah 39,13%, mind map 34,78% dan strategi-strategi lain seperti permainan kartu, cerdas cer-mat, project based learning, discovery, problem based learning, CTL, inquiry mencapai 43,8%. Dalam menerapkan strategi yang bervariasi guru mengalami kesulitan dalam mengatur alokasi waktu pembelajaran di kelas dikarenakan peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan kogni-tif rendah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami strategi pembelajaran yang dipakai di kelas. Dalam penerapan mind map, menunjukkan persentase jumlah guru yang menggunakan mind map dalam pembelajaran di SMP Kota Salatiga hanya mencapai 34,78% dan yang masih belum menerapkan pembelajaran model mind map mencapai 65,22%. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa sekitar 47,83% guru tersebut memahami prosedur pembelajaranmodel mind map, selebihnya sebesar 52,17% mengatakan belum memahami prinsip pembelajaran menggunakan mind map. Guru menjelaskan bahwa mind map sangat potensial digunakan se-bagai suatu teknik untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik. Meskipun demikian, dalam penerapannya di kelas guru mengalami kendala dalam pengaplikasian mind map, misalnya dibu-tuhkan waktu yang cukup lama untuk menerapkan mind map sehingga materi lainnya tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Selain itu, kendala lain seperti siswa masih kesulitan dalam membuat mind map dikarenakan kurang latihan, serta siswa yang sudah terbiasa dengan kebiasaan pola pengajaran teacher center sehingga model mind map ini dianggap sulit bagi siswa. 
INOVASI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI AJAR MEMBUAT DOKUMEN PENGOLAHAN ANGKA Surur, Miftahus; Supraptono, Eko
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. this research was conducted to address the lack of students’ active participation in ICT subject, which affected their learning outcome. This research aims to find out the effect of the use of Numbered Head Together method with Aurora 3D Presentation on students’ ability in creating spread-sheet document with graphic variations. The sample for this experimental study was taken using simple random sampling and the data was gathered using test, observation, documentation. The process of data analysis includes normality test, homogeneity test, difference test, and hypothesis test using gain calculation and correlation test. The normalized gain calculation showed that there was an increase on students’ learning achievement at 0,475 and for correlation test it was found that r count was 0,401 and r table was 0,374. Based on the results, it can be concluded that the implementation of Numbered Heads Together method with Aurora 3D Presentation increased students’ learning outcome in th competency of creating spreadsheet document with graphic variations.Abstrak. latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran TIK yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa serta mengetahui hubungan antara mod-el pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan Aurora 3D Presentation dengan hasil belajar siswa pada materi membuat dokumen pengolahan angka dengan variasi grafik. Penelitian ini menggunakan quasi experiment design. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sam-pling. Teknik pengumpulan data meliputi teknik tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji beda, dan uji hipotesis yang meliputi uji gain dan uji korelasi. Hasil penelitian dengan uji Normalized Gain menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,475, uji korelasi diperoleh harga rhitung sebesar 0,401 dan rtabel sebesar 0,374. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan Aurora 3D Presentation dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar membuat dokumen pengolah angka dengan variasi grafik.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KONFLIK DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK Sartika, Rika
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7111

Abstract

Abstract. Every year the number of conflict has increase, even the college student faced conflict in their life. There many case of college student conflict and its need conflict resolution subject so that they have skill to resolve the conflict. This article aims to analyze the perception of college student to conflict especially in conflict resolution subject. Perception include cognitive, affective, and psychomotor aspect at before and after conflict resolution teaching. The article based observation and questionnaire to seventy eight college students in Sociology Education Major. The result before conflict resolution teaching are 95% responden has negative perseption to conflict, 91% responden need others to resolve their conflict, 82% difficult to resolved conflict and 90% faced conflict with relented. There are different perception after conflict resolution teaching that change to positive perception, 76% responden has positive perception to conflict, 73% need others to solve their conflict, 62% difficult to resolve their conflict and 66% faced conflict with relented. The suggetion for this problem are learning methode of conflict resolution education touch affective aspect such as how to control emotion, how confidently resolve conflict, and how to use problem solving methode. The responden problem in faced conflict can depend on many factors like psychology and culture in their society.Abstrak. Jumlah konflik setiap tahun semakin meningkat bahkan kalangan mahasiswa sebagai kalangan akademisi tak luput menghadapi konflik. Terdapat beberapa kasus konflik yang menyangkut mahasiswa dan tentunya diperlukan mata kuliah Pendidikan Resolusi Konflik sehingga mereka memiliki kemampuan menyelesaikan konflik secara konstruktif. Artikel ini bertujuan menganalisis persepsi mahasiswa terhadap konflik dalam pembelajaran mata kuliah Pendidikan Resolusi Konflik. Persepsi yang dianalisis terkait dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Data yang didapat berasal dari observasi dan angket kepada 79 mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi. Hasil sebelum pembelajaran pendidikan resolusi konflik diperoleh data bahwa 95% responden memiliki persepsi negatif terhadap konflik, 91% responden membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan konflik, 82% kesulitan dalam menyelesaikan konfilik, dan 90% sering mengalah dalam menyelesaikan konflik. Terdapat perubahan persepsi setelah pembelajaran Pendidikan Resolusi Konflik yang mengarah pada peningkatan positif yaitu 76% responden memiliki persepsi positif terhadap konflik, 73% responden membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan konflik, 62% kesulitan dalam menyelesaikan konflik, dan 66% menghadapi konflik dengan mengalah. Saran bagi permasalahan tersebut yaitu metode pembelajaran Pendidikan Resolusi Konflik lebih menitikberatkan pada aspek afektif seperti bagaimana mengontrol emosi, menumbuhkan kepercayaan diri dalam menyelesaikan konflik, dan berlatih menggunakan metode problem solving. Permasalahan yang dihadapi responden dipengaruhi pula oleh aspek psikologis dan budaya dalam masyarakatnya.
POTENSI KEKUATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BAGI PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Rahmat, Agus
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. For Bandung Barat Regency (KBB), industries sector is the economy main pillar, shown by its contribution to regional income that reached 41.76%. This contribution is twice larg-er than the contribution of trading and agricultural sectors. The next issue is what should be done so that this power continues to develop and give benefits to the people of Bandung Barat Regency? This study was conducted to answer the proposed issues. Therefore, to obtain the data in order to answer the research problem, the method used is qualitative, with data collection techniques are interviews and literature reviews. Discussion of the data is done by comparison to the theories and concepts of Corporate Social Responsibility (CSR) as well as what has been done by the govern-ment in some countries who are already doing CSR management. The results from this study showed that based on the geographical location of Bandung Barat Regency, the number and com-position and distribution of the population shows that Bandung Barat Regency has a high-potential districts to be a developed and prosperous regency. However, this potential has not well coordinated. One of the fundamental of this condition is that the Bandung Barat Regency govern-ment has not created the formulation and dissemination on what was to become the main focus for CSR activities of the companies in the region of Bandung Barat Regency.Abstrak. Sektor indutri merupakan penopang utama perkonomian di Bandung Barat (KBB), hal ini ditunjukan dengan kontribusinya yang mencapai 41,76 % . Kontribusi ini mencapai dua kali kontribusi sektor perdagangan maupun pertanian. Persoalan selanjutnya adalah apa yang harus dilakukan agar kekuatan ini tetap berkembang dan memberi kebaikan pada masyarakat disekitar (Kabupaten Bandung Barat) ? Penelitian ini dilakukan guna menjawab persoalan yang diajukan. Oleh karena itu. Untuk memperoleh data guna menjawab permasalahan penelitian, maka metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya wawancara dan kajian pustaka. Pembahasan atas data dilakukan melalui komparasi pada teori dan konsep Corporate So-cial Responsibility (CSR) serta apa yang sudah dilakukan pemerintah pada beberapa negara yang sudah lebih dulu melakukan pengelolaan CSR. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ber-dasar letak geografis Kabupaten Bandung Barat, jumlah dan komposisi serta sebaran penduduk menunjukan bahwa Kabupaten Bandung Barat merupakan kabupaten yang berpotensi tinggi men-jadi kabupaten yang maju dan sejahtera, hanya saja potensi ini belum terkoordir secara baik. Salah satu yang mendasar dari kondisi ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten bandung Barat belum melakukan perumusan dan penyebaran atas apa yang menjadi main focus bagi kegiatan CSR pe-rusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
KAJIAN TENTANG PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG BERSIFAT EKSKLUSIF DAN ELITIS Kurniawaty, Imas
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7112

Abstract

Abstract. Based on research studies conducted by David Kerr in April 1999 in the inter-national study conducted by the “School Curriculum and Assessment Authority (SCAA)” through the “National Foundation for Educational Research in England and Wales (NFER)” with a duty to hold “international review of curriculum and assessment framework” in 16 countries around the world. From these studies, civics has some traits maximum and minimum. Civics at the mini-mum point marked one containing civics lesson, exclusivist and elitist emerged in the process of learning in Asian countries, including Indonesia. The purpose of study is to find out information on trends in the civics learning SMA Negeri 1 Ciwidey, which is exclusive and elitist. Be it in terms of teachers, students and schools, including several contributing factors that should be developed continuously contained in the school environtment. The method used is the case study method, which aims to reveal an intensive, detailed and in-depth evaluation of a particular symptom. Re-sults of the study revealed that learning civics in SMA Negeri 1 Ciwidey exclusive and elitist. This is caused by the lack of school facilities and civics teacher initiatives as well as the lack of student participation in the learning process.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh David Kerr pada April 1999 atas nama Otoritas Kurikulum dan Evaluasi Sekolah (SCAA) melalui Badan Nasional Penelitian Pendidikan (NFER) di Inggris, yang bertujuan untuk mereviu kerangka kurikulum dan evaluasi di 16 negara di dunia. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat karakter maksimum dan karakter minimum dalam pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan dengan karakter minimum mengan-dung materi kewarganegaraan dan bersifat eksklusif dan elitis, sebagaimana yang muncul dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di negara-negara Asia termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi trend pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Ciwidey, yang bersifat eksklusif dan elitis. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pendidikan kewarganegaraan yang bersifat eksklusif dan elitis ini antara lain guru, siswa, dan ling-kungan sekolah, yang harus dibangun secara terus menerus. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yang bertujuan untuk mengungkap secara intensif dan mendalam dari suatu gejala tertentu. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa pendidikan kewarganegaraan di SMA 1 Ciwidey bersifat eksklusif dan elitis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitias sekolah dan inisiatif guru serta kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI PERMAINAN SATE KATA Ratnawati, Nani
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. First grade students of SDN Rancamulya Sumedang showed a lack of interest in writing through the copying technique so that the ability of the students has not reached the ex-pected level. This is because the students do not have the correct concept about writing activities with copying techniques. The research aims to examine the application of satay word game tech-nique to improve students’ writing skills. The method used was classroom action research. The instruments used were guidelines for observation, interview, test, and field notes. Based on the results obtained from the first cycle and the second cycle, the implementation of word satay game improved students' writing skills. The results also suggest that teachers should increase the quality of teaching particularly in the mastery of the material, self-discipline, interest and motivation, as well as the use of active and creative teaching in the learning processAbstrak. Penelitian dilatarbelakangi adanya kenyataan yang menunjukkan kurangnya minat siswa kelas I SDN Rancamulya Kec. Sumedang Utara, Kab. Sumedang dalam menulis melaui teknik mencontoh sehingga kemampuan siswa belum mencapai tingkat yang diharapkan. Kenyataan tersebut dikarenakan siswa kurang memiliki konsep yang benar mengenai kegiatan menulis dengan teknik mencontoh. Penelitian bertujuan menguji aplikasi teknik permainan sate kata untuk meningkatkan keterampilan menulis. Metode penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, tes hasil belajar, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I hingga siklus II terlihat perubahan yang positif dari pelaksanaan tindakan dan terbukti permainan sate kata dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas I SD Rancamulya Sumedang. Guru selayaknya harus meningkatkan kualitas pembelajaran menulis khususnya penguasaan materi, disiplin diri, minat dan motivasi yang tinggi, serta gaya mengajar yang aktif dan kreatif terhadap proses belajar mengajar.

Page 1 of 1 | Total Record : 9